Minggu, 14 Agustus 2011

Apakah Kita Egois?

Saat ini cenderung kita lebih mengedepankan Ego pribadi, melihat orang dalam
berkendara yang ingin menang sendiri, Melihat pemimpin mementingkan
kepentingan pribadi, Budaya antri sudah berkurang, Saat gotong royong dan
toleransi sudah memudar. dalam perenungan saya mencoba memikirkan tentang
Egoisme. dan mengapa orang cenderung Mendahulukan Egonya?

Egoisme manusia yang mementingkan kenyamanan diri kadang melupakan kondisi
lingkungan. egoisme adalah suatu tindakan dari setiap orang pada dasarnya
bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya sendiri.
Karena itu, satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar
kepentingan pribadi dan memajukan dirinya. Dalam bahasa Aristoteles, tujuan
hidup dan tindakan setiap manusia adalah untuk mengejar kebahagiannya. Bagi
Aristoteles kebahagiaan adalah perwujudan diri manusia dalam segala
potensinya secara maksimal.

Manusia pada dasarnya egois, mementingkan diri sendiri. Egoisme merupakan
suatu kejahatan dan dipandang sebagai pelanggaran moral karena ia selalu
mengabaikan kepentingan orang lain. Egoisme membuat manusia jauh dari
kebenaran dan menyimpang dari petunjuk Tuhan. Egoisme, dengan demikian,
dapat dipandang sebagai penjara (belenggu) bagi manusia.

Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi
hedonistis. Yaitu, kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan
semata-mata sebagai kenikmatan fisik yang vulgar. Lalu yang baik secara
moral disamakan begitu saja dengan kesenangan atau kenikamatan. Karena itu,
tindakan yang baik secara moral diartikan sebagai tindakan yang bertujuan
mendatangkan kenikmatan dan menghindari penderitaan. Akibatnya dengan segala
macam cara orang yang menganut etika ini berusaha untuk memperoleh
kenikmatan bagi dirinya dan menghindari hal-hal yang tidak mengenakkan.

Pernahkah Anda merasakan kegelisahan hati dan jiwa ? Seperti, Anda tidak
tahu apa yang harus Anda kerjakan, sedangkan pekerjaan sebenarnya menumpuk
dihadapan Anda ?. Pernahkah Anda merasakan beban hidup yang terasa berat dan
menumpuk dipundak Anda, sedangkan Anda merasakan tidak tahu harus dari mana
menguranginya ? Pernahkah Anda merasakan tekanan dan himpitan ekonomi yang
menghadang setiap langkah kehidupan Anda, tubuh Anda terasa lunglai, tidak
tahu harus melangkah kemana ? Pernahkan Anda merasakan kegelisahan hati yang
mendalam, tubuh bergetar dan semuanya menjadi serba tak berarturan dan serba
salah ? Kalau hal itu menimpa Anda, berarti Anda dalam kegelapan cahaya hati
karena diliputi egoisme diri yang sangat tinggi.

Lalu bagaimana cara mengendalikan ego kita. Tanggalkan pakaian kesombongan
hati dengan sikap rendah hati. Tidak ada yang pantas disombongkan manusia
dalam hidup ini.Tanggalkan pakaian dengki dan gantikan dengan cinta dan
kasih sayang. Tanggalkan pakaian takabur dan gantikan dengan kesadaran diri
sebagai hamba dan abdi Tuhan semata. Buanglah pakain prasangka negatif
dengan mengembangkan sikap positif dalam setiap langkah kaki kedepan.
Hindarilah prinsip hidup yang salah dengan kembali dalam kejernihan jati
diri yang bersumber dari hati.

Kalau anda menginginkan yang baik, buatlah diri anda jadi lebih baik. Jika
anda ingin meraih cita-cita, buatlah diri anda menjadi ideal. Anda ingin
punya teman yang lebih baik, buatlah diri anda menjadi teman yang lebih
baik. Jika anda ingin bekerjasama dengan orang yang mempunyai nilai, jadikan
diri anda sendiri lebih bernilai. Kalau anda ingin berurusan dengan orang
yang kompromis, buatlah diri anda menjadi lebih kompromis. Kalau anda ingin 
memasuki berbagai kondisi dan keadaan yang lebih menyenangkan, buatlah diri
anda sendiri menjadi lebih menyenangkan. 
 
Jika anda ingin dicintai pasangan hidup anda, buatlah diri anda menjadi orang yang mencintainya lebih. Mungkin
anda akan bertemu dengan orang-orang yang sulit dimengerti, namun tetap
berikanlah diri anda yang terbaik, meski itupun tidak akan pernah memuaskan
semua orang. Berfikirlah dengan pikiran yang jernih sebelum memutuskan dan membenci pasangan.
Selalu diskusikan lah ketika ada masalah dengan pasangan kita. Usahakan tidak dia membisu tanpa alasan yang jelas, 
karena itu akan membuat pasangan kita
menjadi bingung dan bisa saja menganggap kita egois.
Selalu bersikap ramah dan senyum walaupun kita marah dengan pasangan kita.
 
Kesuksesan dan keagungan dalam hidup tidak akan dapat diraih hanya dari
potensi fisik dan kecerdasan akal pikiran. Lebih dari itu diperlukan
kecerdasan hati dan kemampuan menemukan cahaya hati yang bersumber dari
pengendalian Ego Pribadi. Dan dengan meninggalkan egoisme diri menuju
kehidupan yang lebih baik. Jadi maukah kita melepas Topeng Egoisme pribadi
kita?..
Mudah-mudahan kita bisa.Berusaha dan berusaha. 
amiinnn...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar